Please enable JS

Siaran Pers


STABILITAS INDUSTRI JASA KEUANGAN DI JAWA TENGAH TERJAGA DAN BERKINERJA POSITIF

31 Juli 2023 | 12:53/

Semarang, 4 Juli 2023. Otoritas Jasa Keuangan Regional 3 Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (OJK KR3) menilai kondisi Industri Jasa Keuangan di Provinsi Jawa Tengah sampai dengan posisi Mei 2023 stabil dan menunjukkan kinerja yang positif, likuditas yang memadai dan profil risiko yang terjaga.

Hel tersebut seiring dengan perekonomian Jawa Tengah yang juga relatif stabil dengan pertumbuhan pada triwulan I 2023 mencapai 5,04 persen yoy atau lebih tinggi dibandingkan nasional sebesar 5,03 persen yoy.

Pertumbuhan tersebut didukung oleh sektor industri penyediaan akomodasi dan makanan minuman yang tumbuh 17,45 persen yoy, transportasi dan pergudangan sebesar 15,58 persen yoy, diikuti administrasi pemerintahan sebesar 6,66 persen yoy.

Peningkatan tersebut tidak lepas dari momentum bulan Ramadhan dan Idulfitri pada triwulan berikutnya yang meningkatkan konsumsi domestik masyarakat. Sekalipun demikian, inflasi Jawa Tengah masih terjaga sebesar 4,02 persen yoy. Neraca perdagangan non migas juga turut mencatatkan surplus sebesar US$192,62 juta pada April 2023.

Perkembangan Sektor Perbankan

 

Tabel 1 - Kinerja Perbankan di Jawa Tengah, Mei 2023

Kinerja Perbankan di Jawa Tengah pada bulan Mei 2023 secara umum terjaga baik dan mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu. Aset Perbankan di Jawa Tengah mencapai Rp496,71 triliun atau tumbuh sebesar 7,74 persen yoy. Dari sisi penghimpunan dana, dana pihak ketiga (DPK) perbankan di Jawa Tengah mencapai  Rp393.43 triliun atau tumbuh sebesar 5,79 persen yoy.

Sementara itu penyaluran kredit Bank Umum di Jawa Tengah juga turut tumbuh sebesar 7,39 persen yoy sehingga mencapai sebesar Rp354.98 triliun. Fungsi intermediasi pada Bank Umum berjalan dengan baik, tercermin dari rasio loan to deposit yang mencapai 90,23 persen.

Risiko kredit terjaga dengan rasio NPL net 0,9 persen pada Mei 2023. Di sisi lain kredit restrukturisasi terus mengalami penurunan baki debet sebesar -23 [RJ1] persen yoy menjadi Rp42 triliun dan penurunan jumlah rekening -41 [RJ2] persen yoy menjadi 350 ribu rekening.

Tabel 2 Kredit Perbankan Menurut Jenis Usaha di Jawa Tengah, Mei 2023

Perbankan di Jawa Tengah juga memiliki kontribusi cukup tinggi terhadap penyaluran kredit UMKM. Tercatat pada Mei 2023, share penyaluran kredit kepada UMKM mencapai 49,17 persen yang juga tumbuh sebesar 10,57 persen yoy. Share angka penyaluran kredit tersebut telah melampaui target yang ditetapkan oleh pemerintah agar kredit kepada UMKM dapat mencapai setidaknya 30 persen pada tahun 2024.

Kinerja Sektor IKNB

Tabel 2 - Kinerja IKNB

Pada sektor IKNB, jumlah penyelenggara fintech peer to peer lending berizin OJK hingga Maret 2023 yaitu sebanyak 102 penyelenggara yang terdiri dari 95 penyelenggara dengan sistem konvensional dan 7 penyelenggara dengan sistem syariah.

Kinerja fintech peer to peer (P2P) Lending pada Mei 2023 di Jawa Tengah tercatat tumbuh positif. Outstanding pinjaman mencapai Rp4,06 triliun dan meningkat sebesar 44,93 persen yoy. Pertumbuhan tersebut diikuti dengan risiko kredit yang masih terjaga kelancaran pengembaliannya yang ditunjukkan oleh rasio Tingkat Wan Prestasi (TWP 90) sebesar 2,66 persen.

Aset bersih Dana Pensiun tumbuh 7,15 persen yoy mencapai Rp1.227 miliar dan investasi tumbuh 6,60 persen yoy mencapai Rp6,194 miliar.

Premi asuransi di Jawa Tengah tumbuh 7,11 persen yoy mencapai Rp11.007 miliar, sedangkan klaim tumbuh 5,11 persen yoy mencapai Rp8,557 miliar. Di sisi lain pembiayaan perusahaan pembiayaan tumbuh -3,57 persen dengan total pembiayaan mencapai Rp31.709 miliar.

Lembaga Keuangan Mikro (LKM) di Jawa Tengah sebanyak 118 LKM merupakan yang terbanyak secara nasional. Total Aset LKM Jawa Tengah mencapai Rp636,65 miliar atau sebesar 42,01 persen terhadap share aset LKM Nasional.




 

Perkembangan Sektor Pasar Modal

Tabel 3 – SID Pasar Modal di Jawa Tengah

Transaksi Pasar Modal di Jawa Tengah didominasi oleh investor individu dengan jumlah SID Saham yang meningkat sebesar 22,56 persen yoy atau mencapai 555.651 pada Mei 2023, SID Reksadana meningkat 25,38 persen yoy atau mencapai 1.234.345, sedangkan SID SBN tumbuh 36,07 persen atau mencapai 72.956 investor.

Perkembangan Edukasi dan Pelindungan Konsumen

OJK terus mengakselerasi perluasan akses keuangan regional melalui optimalisasi peran 35 Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) yang telah terbentuk di wilayah Jawa Tengah yang meliputi 1 TPAKD tingkat provinsi dan 35 TPAKD tingkat kabupaten/kota, melalui program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR), program Simpanan Mahasiswa dan Pemuda (SiMUDA), Program Simpanan Pelajar (SimPel), Program Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR), Program Laku Pandai dan Program Ekosistem Keuangan Inklusif di Wilayah Perdesaan.

Dalam rangka meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Jawa Tengah, OJK KR3 bersama pemerintah Kabupaten Wonosobo, akademisi dan Industri Jasa keuangan telah melakukan peresmian Pusat Literasi Keuangan dan Perbankan Terpadu Satu Atap (PLTA) yang menyasar masyarakat sampai wilayah perdesaan. PLTA bertujuan untuk menyediakan tempat bagi masyarakat untuk memperoleh informasi seputar produk industri jasa keuangan dan waspada investasi ilegal. Program peningkatan inklusi dan literasi keuangan lainnya juga akan dilakukan di seluruh wilayah se-Jawa Tengah dengan melibatkan pemerintahan Desa.

Sejak awal Januari hingga 31 Mei 2023[RJ3] , OJK KR 3 telah melayani 450 pengaduan dan permintaan informasi yang disampaikan melalui Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK), 202 pengaduan konsumen secara walk in, dan 49 pengaduan melalui layanan contact center. Dari pengaduan yang disampaikan melalui surat dan APPK, mayoritas berasal dari pengaduan sektor perbankan yang mencapai 51 persen atau 226 laporan, diikuti pengaduan sektor pembiayaan sebesar 12 persen atau 56 laporan, asuransi sebesar 3 persen atau 14 laporan, dan sisanya merupakan pengaduan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) lainnya maupun non LJK.

Dalam menjalankan peran untuk mengedukasi dan meningkatkan literasi keuangan masyarakat, selama tahun 2023 OJK KR3 telah melaksanakan 49 kegiatan edukasi keuangan yang menjangkau 10.000 orang peserta yang terdiri dari berbagai kalangan di wilayah Jawa Tengah.

***

Kepala OJK Regional 3 Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta

Sumarjono.

 
Bagikan